Hujan masih deras. Sekarang saya sudah ada di depan rumah saya. Dengan mengucapkan banyak terimakasih kepada Echa, saya keluar dari mobilnya dan berlari kedalam rumah. Sungguh saya sangat bingung campur takut.
Di dalam rumah sudah menunggu istri dan anak saya. Entah perasaan seperti apa yang ada di kedua orang yang saya sayangi itu.
“ asalammualaiku. “ salam ku ketika masuk pintu rumah. Ternyata Ardhi dan Echa istriku sedang duduk menunggu ku. Dan mereka terkejut ketika aku sampai di rumah.
“ kau tidak apa-apa mas? “ tanya Echa seperti panik.
“ aku baik-baik saja. Ada apa? Kok pada panik begini? “
“ aku lihat berita. Ada seorang laki-laki yang tersambar petir. Orang itu berada di depan kantor mas. Laki-laki itu mirip dengan mas. Aku jadi panik. Aku hubungi mas, tapi HP mas tidak aktif. “
“ oh begitu. Terimakasih sudah menghawatirkan aku. Aku baik-baik saja. Sekarang aku mau menyelesaikan masalah Ardhi “
Ardhi hanya diam menunduk. Aku tahu dia masih labil. Dan aku bisa memahami emosi sesaatnya.
“ pa, aku minta maaf karena aku sudah kurang ajar sama papa. “ katanya Ardhi sambil menundukan kepala.
“ sudah lah nak. Itu sudah papa maafkan sebelum kau minta maaf. Sebenarnya itu juga salah papa yang terlalu menuntut mu. “
suasana berubah seketika. Yang selama ini saya takutkan ternyata berubah drastis. Saya kira Ardhi masih marah, dan istri ku masih tidak peduli dengan ku. Aku tahu itu ketika aku melihat isi sms dia ketika di trotoar.
“ papa menyesal telah menjelek-jelekan mu di depan teman-teman mu. Papa tau itu hal yang paling menyakitkan buat mu. Papa sungguh-sungguh minta maaf. “ lanjut ku sambil menatap anak ku.
“ iya pa, aku tau papa juga kecewa pada ku yang selalu melawan papa. Aku janji aku tidak akan mengecewakan papa. “ katanya sambil meneteskan air mata.
“ aku gak mau nyusain papa.” tambahnya sambil memeluk ku erat.
Ternyata perasaan tidak enak yang ada di diriku tadi tidak pernah terjadi. Ternyata hidup ini tetap berjalan. Fakta membuktikan 70% perasaan tidak enak pada diri, tidak pernah terjadi...
SELESAI
*tunggu posting selanjutnya. Akan ada foto pocong asli. Gak boong. Di jamin merinding.
4 komentar:
ceritanya kerne banget
mengajarkan gwa tentang hidup
ternyata apa yang ditakutkan orang
belum tentu terjadi
hadapi aja dulu yang ada
gag perlu lari dari kenyataan
toh masalah itu akan terselesaikan dengan sendirinya benarkan???
two thumps up
bwat loe !!!
yach pokoknya inilah yang namanya hidup, cerita loe tadi ngajarin gwa untuk gag lari dari masalah paling gag sekarang hati gwa udah sedikit merasa plong makasih banyak.
trwo thumps up bwat loe.
bahasanya lugas, banyak tanda tanya, prosa nya ga ada. intinya ga begitu jelas, cm conclusion (kalimat terakhirnya) yg mengungkapkan isinya. harusnya inti bisa di baca tanpa ada tambahan kalimat akhir.
all the best. keren. :)
Achyd : makasih sodara ku.hee
gea : makasih banyak. masukan nya membangun banget. mudah-mudahan cerita berikutnya bisa lebih baik.amin.
Posting Komentar